RANGKUMAN STATISTIKA
BAB 2 “CARA PENYAJIAN DATA”
1. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel Frekuensi.
Data dapat kita sajikan dalam bentuk
tabel atau daftar. Jika data yang akan disajikan cukup besar maka harus
dikelompokan terlebih dahulu, kemudian di susun dalam bentuk tabel yang disebut
daftar sebaran frekuensi atau daftar distribusi frekuensi.
a. Daftar Distribusi Frekuensi.
·
Daftar Distribusi Frekuensi Data Tunggal.
Contoh : Hasil nilai ulangan bahasa indonesia
dari 30 siswa :
·
Daftar Distribusi Frekuensi Data Kelompok.
Data yang di kelompokkan dalam
kelas-kelas dengan interval yang
sama, maka daftar distribusi frekuensi data berkelompok contohnya
sebagai berikut :
Beberapa istilah yang penting
dalam membuat daftar distribusi frekuensi data berkelompok antara lain sebagai
berikut :
a) Kelas interval.
Pada data di atas terdapat 5
kelas, yaitu :
Kelas interval 9 – 12, meliputi
nilai 9, 10, 11, 12
Kelas interval 13 – 16
Kelas interval 17 – 20
Kelas interval 21 – 24
Kelas interval 25 – 28
b) Batas kelas.
Pada setiap kelas, nilai
terkecil d sebut batas bawah kelas dan nilai terbesar di sebut batas atas
kelas. Sebagai contoh, pada kelas interval 9 – 12, 9 merupakan batas bawah
kelas dan 12 sebagai batas atas kelas.
c) Tepi kelas.
Tepi kelas adalah setengah dari
jumlah batas atas dan batas bawah dua kelas interval yang berurutan. Sebagai
contoh, kelas pertama 9 – 12 dan kelas kedua 13 – 16, maka tepi kelas adalah ½
(12 + 13) = 12,5 yang merupakan tepi atas (ta) kelas pertama dan
juga merupakan tepi bawah (tb) kelas kedua.
d) Panjang kelas.
Panjang kelas di sebut juga
lebar kelas atau interval kelas, yaitu selisih antara tepi atas dan tepi bawah
dari tiap interval yang sama. Sebagai contoh, data yang di sajikan pada daftar
distribusi frekuensi di atas, mempunyai panjang kelas 4.
e) Titik tengah kelas.
Nilai titik tengah kelas adalah
setengah dari jumlah batas bawah kelas dan batas atas kelas. Sebagai contoh,
kelas interval 9 – 12 mempunyai titk tengah ½ (9 + 12) =10,5. Selisih tiap
titik tengah kelas yang berurutan sama dengan panjang kelas.
·
Cara menyusun Daftar Distribusi
Frekuensi Berkelompok.
Beberapa langkah yang perlu di
perhatikan dalam menyusun daftar distribusi frekuensi berkelompok adalah
sebagai berikut :
a) Menentukan nilai data terbesar, Xmaks, dan nilai terkecil , Xmin ,
kemudian di tentukan jangkauannya (J)
dengan rumus :
J = Xmaks – Xmin
b) Menentukan banyaknya kelas interval. Salah satu
cara untuk menentukan banyaknya kelas interval (k) dari n buah
data adalah berdasarkan aturan Sturgess, yaitu :
K = 1 + 3,3 log n
Pada umumnya di ambil nilai 5 ≤ k ≤
15, tetapi bila jangkauannya besar di ambil
Nilai k : 10
≤ k ≤20.
c) Menentukan panjang kelas (c) dengan rumus
:
c = J/k
d) Menyusun daftar distribusi frekuensi dengan
menetapkan kelas-kelas sehingga nilai statistik minimum termuat dalam kelas
interval terendah, tetapi tidak harus sebagai batas bawah kelas. Selanjutnya,
menetapkan frekuensi tiap kelas yang dapat di lakukan dengan menggunakan rumus.
b. Daftar
Distribusi frekuensi Kumulatif, Frekuensi Relatif, dan Frekuensi Kumulatif
relatif.
Daftar Distribusi frekuensi
kumulatif dapat di susun dari daftar distribusi frekuensi berkelompok. Terdapat
dua jenis frekuensi kumulatif, yaitu kumulatif kurang dari tepi atas (fk ≤
ta) dan frekuensi kumulatif lebih dari tepi bawah (fk ≥
tb).
Contoh : Daftar distribusi frekuensi
kumulatif, misal :
Setiap frekuensi fi,
dalam daftar distribusi frekuensi yang dinyatakan dalam persentase di
sebut frekuensi relatif (fr).
frekuesi relative dapat di tentukan dengan rumus :
fr = fi /n X 100%
Selanjutnya daftar distribusi
frekuensi kumulatif relatif dapat di susun dari daftar distribusi kumulatif.
Seperti halnya frekuensi kumulatif, terdapat dua jenis frekuensi kumulatif
relatif, yaitu frekuensi kumulatif relatif kurang dari tepi atas (fkr ≤ ta)
dan frekuensi kumulatif relatif
lebih dari tepi bawah (fkr ≥ tb ).
Kedua frekuensi kumulatif relative tersebut dapat di tentukan dengan rumus:
(fkr ≤ ta )
=(fk ≤ ta )/n X
100%
(fkr ≥ tb ) =(fk ≥ tb )/n
X 100%
2.
Penyajian Data dalam Bentuk Diagram (Garis,
Batang, Lingkaran, Pictogram, Histrogram, dan Polygon).
a. Diagram
Garis.
Adalah grafik
berupa garis, diperoleh dari beberapa ruas garis yang menghubungkan titik-titik
pada bidang bilangan. Pada grafik garis digunakan dua garis yang saling berpotongan.
Pada garis horizontal (sumbu-X) ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya
tetap, seperti tahun dan ukuran-ukuran.
Pada garis tegak (sumbu-Y) ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya berubah-ubah.
Pada garis tegak (sumbu-Y) ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya berubah-ubah.
Contohnya
tentang perkembangan volume jumlah kendaraan yang melintasi jalan A dalam kurun
waktu pukul 0.00 s/d 19.12
b. Diagram
Batang.
Adalah grafik
data berbentuk persegi panjang yang lebarnya sama dan dilengkapi dengan skala
atau ukuran sesuai dengan data yang bersangkutan. Setiap batang tidak
boleh saling menempel atau melekat antara satu dengan lainnya dan jarak antara
setiap batang yang berdekatan harus sama.
Gambar: Diagram garis.
Ada berbagai
bentuk, yaitu: Grafik batangan tunggal (single bar chart), Yaitu grafik yang
terdiri dari satu batangan untuk menggambarkan perkembangan (trend) dari suatu
karakteristik. Grafik batangan berganda (multiple bar chart), Yaitu grafik yang
terdiri dari beberapa garis untuk menggambarkan beberapa hal/kejadian
sekaligus.
Gambar: Diagram
Batang.
Yaitu
grafik yang menggambarkan perbandingan nilai-nilai dari suatu karakteristik.
Untuk mengetahui perbandingan suatu data terhadap keseluruhan, suatu data lebih
tepat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran. Grafik data berupa lingkaran
yang telah dibagi menjadi juring-juring sesuai dengan data tersebut.
Bagian-bagian dari keseluruhan data tersebut dinyatakan dalam persen atau
derajat.
Gambar: Diagram
Lingkaran.
Pictogram
adalah bentuk penyajian data statistika dalam bentuk gambar-gambar. Gambar yang
digunakan disesuaikan dengan objek yang dideskripsikan yang digunakan untuk
mewakili sejumlah objek.
Gambar:
Diagram Pictogram.
Penyajian distribusi frekuensi
menggunkan gambar yang berbentuk diagram batang tegak. Antara dua bantang yang
berdampingan tidak terdapat jarak lebar batang merupakan lebar interval di
mulai dari tepi bawah sampai tepi atas interval.
Tepi Bawah = Batas Bawah – 0.5
Tepi Atas = Batas Atas + 0.5
Gambar: Diagram Histogram.
Apabila
pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan
batang-batangnya dihapus, maka akan diperoleh poligon frekuensi. Berdasarkan
contoh di atas dapat dibuat poligon frekuensinya seperti gambar berikut ini.
Gambar : Diagram Polygon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar