NO | NAMA | UMUR | JENIS KELAMIN | TINGGI BADAN | BERAT BADAN |
1 | KAMDANI | 42 | L | 172 | 74 |
2 | FATMAWATI | 36 | P | 150 | 48 |
3 | HIDAYATUL MUTHOYIBAH | 20 | P | 145 | 50 |
4 | DIAN TRI UTAMI | 25 | P | 155 | 40 |
5 | FARIDA ARIYANI | 20 | P | 167 | 50 |
6 | IFADATUL RIZKI R. | 19 | P | 157 | 40 |
7 | BELLYA YULIARTI | 18 | P | 157 | 42 |
8 | AKHMAD SOBIRON | 31 | L | 170 | 56 |
9 | SAMSUL MA'ARIF | 20 | L | 170 | 60 |
10 | IMAS JULAEHA | 18 | P | 155 | 50 |
11 | FAZA DZUSTIYAQI | 23 | L | 159 | 45 |
12 | ARIF KURNIA R | 27 | L | 185 | 65 |
13 | A QOWI SANTOSO | 26 | L | 165 | 50 |
14 | NURYANTO | 42 | L | 168 | 58 |
15 | ANDIKA K | 23 | L | 170 | 50 |
16 | ABDUL GHOFUR | 19 | L | 168 | 55 |
17 | DESTI RINTANTI | 20 | P | 150 | 50 |
18 | IRKHAM FATONI | 21 | L | 163 | 62 |
19 | NUR HASANAH | 34 | P | 165 | 48 |
20 | NOVIANA NUR AINI | 16 | P | 155 | 58 |
21 | HANAN SYAHRIL | 12 | L | 140 | 35 |
22 | TASYA RIZZA ILFINA | 9 | P | 130 | 28 |
23 | AZIS HIDAYAT | 21 | L | 174 | 55 |
24 | MOHAMMAD SUBKHAN | 26 | L | 170 | 69 |
25 | DWI SANTOSO | 24 | L | 170 | 60 |
26 | FERY SULAKSONO | 21 | L | 165 | 51 |
27 | NGADIONO | 25 | L | 172 | 68 |
28 | DWI KISWANTO | 37 | L | 170 | 72 |
29 | AGUS SUPRIYANTO | 34 | L | 168 | 59 |
30 | DWI HANDAYANI | 32 | P | 156 | 50 |
31 | NUR HAYATI | 21 | P | 160 | 60 |
32 | SAMSUDIN | 22 | L | 172 | 70 |
33 | FATKHUR ROHMAN | 21 | L | 170 | 70 |
34 | HERI SETIYORIINI | 43 | P | 169 | 69 |
35 | SRI SETIYONO | 52 | L | 168 | 58 |
36 | AKHIYAT | 45 | L | 156 | 60 |
37 | RIZAL SETIAWAN | 18 | L | 156 | 50 |
38 | SLAMET RIYADI | 46 | L | 170 | 70 |
39 | SLAMET MUBAROWI | 45 | L | 169 | 70 |
40 | NOOR AFIFAH | 35 | P | 156 | 50 |
Minggu, 23 Maret 2014
DAFTAR KELUARGA BESAR MENEJEMEN B
Jumat, 21 Maret 2014
Tugas Statistika BAB 1 Peran statistika dalam penelitian
RANGKUMAN STATISTIKA
BAB 1 “PERAN STATISTIKA DALAM PENELITIAN”
1. Statistika dan Penggolongan Statistika.
Definisi
Statistik adalah kumpulan data yang bisa memberikan gambaran tentang suatu
keadaan. Statistika adalah ilmu yang
mempelajari statistik, yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana caranya
mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data, menganalisis data, membuat
kesimpulan dari hasil analisis data dan mengambil keputusan berdasarkan hasil
kesimpulan.
Ø
Statistika Menurut Para Ahli :
a.
Statistika adalah cara untuk mengolah data dan
menarik kesimpulan-kesimpulan yang teliti dan keputusan-keputusan yang logik
dari pengolahan data. (Prof. Drs. Sutrisno
Hadi, MA).
b.
Statistika adalah sekumpulan cara maupun
aturan-aturan yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan (analisis),
penarikan kesimpulan, atas data-data yang berbentuk angka dengan menggunakan
suatu asumsi-asumsi tertentu. (Prof.Dr.H.Agus
Irianto).
c.
Statistika adalah ilmu yang mempelajari
tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penganalisisa,
penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data yang berbentuk angka. (Ir.M.Iqbal hasan,MM).
d.
Statistika adalah metode yang memberikan
cara-cara guna menilai ketidak tentuan dari penarikan kesimpulan yang bersifat
induktif. (Stoel dan Torrie).
e.
Statistika adalah metode/asas-asas
mengerjakan/memanipulasi data kuantitatif agar angka-angka tersebut berbicara.(Anto dajan).
f.
Statistika
diartikan sebagai data kuantitatif baik yang masih belum tersusun maupun yang
telah tersusun dalam bentuk table. (Anto
dajan).
g.
Statistika
adalah studi informasi dengan mempergunakan metodologi dan teknik-teknik
perhitungan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan praktis yang muncul
di berbagai bidang. (Suntoyo
Yitnosumarto).
Dapat disimpulkan bahwa Statistika adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu
yang berkenaan dengan data. Atau statistika adalah ilmu yang berusaha untuk
mencoba mengolah data untuk mendapatkan manfaat berupa keputusan dalam
kehidupan.
Ø
Penggolongan Statistika.
Berdasarkan ruang lingkup penerapan statistika dalam
penelitian, maka statistika dapat digolongkan menjadi statistika deskriptif dan
statistika inferensial (statistika induktif).
Ø Statistika deskriptif adalah statistika yang
membahas tentang cara-cara meringkas, menyajikan mendeskripsikan suatu data
dengan tujuan agar data tersebut mudah dimengerti dan lebih mempunyai makna.
Penyajian suatu data dapat berbentuk daftar (tabel) dan dalam bentuk diagram
(gambar). Deskripsi suatu data dinyatakan dalam bentuk ukuran pemusatan
misalnya rata-rata hitung, modus dan sebagainya. Bentuk lain adalah ukuran
letak misalnya median, kuartil dan sebagainya. Deskripsi lain adalah ukuran
penyebaran misalnya rentang, simpangan baku, koefisien keragaman dan
sebagainya.
Ø Statistika inferensial adalah statistika yang
dipergunakan untuk menyimpulkan tentang parameter (populasi) berdasarkan statistik
(sampel) atau lebih di kenal untuk proses generalisasi. Jadi dalam statistika
inferensial diperlukan adanya suatu hipotesis.
Penggolongan lain berdasarkan manfaatnya, statistika
dibedakan menjadi statistika terapan yang membahas tentang penerapan statistika
untuk menunjang ilmu-ilmu lainnya. Berikutnya adalah statistika matematik yang
membahas tentang perkembangan teori statistika yang banya bersifat matematik. Penggolongan berikutnya berdasarkan asumsi atau
syarat-syarat parameter dan skala data yang akan dianalisis, terdiri atas
statistika parametrik dan statistika non parameterik.
Ø Statistika parametrik memperhatikan tentang
syarat-syarat atau asumsi parameter misalnya variansi sama, data berdistribusi
normal dan sebagainya. Data yang dianalisis pada statistika parametrik skala
pengukurannya adalah rasio atau interval.
Ø Statistika non parametrik sesuai dengan namanya
merupakan kebalikan dari statistika parameterik yang telah diuraikan di atas.
Jadi tantang asumsi atau syarat-syarat parameter tidak diperhatikan dan skala
datanya berbentuk ordinal atau nominal. Namun demikian data yang dianalisis,
skala pengukurannya bisa berbentuk rasio atau interval, tetapi data tersebut
tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu statistika non parametrik disebut
juga sebagai statistika bebas sebaran (free disribution). Pada
statistika non parametrik, karena data yang diuji sering berbentuk ranking atau
jenjang, maka statistika non parametrik sering juga disebut teknik pengujian
rank. Yang perlu mendapat perhatian, bila suatu data memenuhi syarat untuk
diuji dengan statistika parametrik sebaiknya diuji dengan statistika parametrik
pula. Bila data tersebut diuji dengan statistika non parametrik berarti
menyia-nyiakan informasi, karena kemaknaannya menjadi berkurang, namun hal ini
tidak merupakan keharusan tergantung kepada keperluannya. Statistika non
parametrik di samping mempunyai kelemahan di atas juga mempunyai keuntungan
yaitu perhitungannya relatif mudah dan memungkinkan untuk membuktikan hipotesis
yang tidak terkait dengan parameternya.
2.
Pembagian
Statistika.
a.
Statistika
Deskriptif adalah statistika yang mempelajari bagaimana caranya mengumpulkan
data, mengolah data, menyajikan data, menganalisis data.
b.
Statistika
Induktif (Inferens) adalah statistika yang mempelajari bagaimana caranya
mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data, menganalisis data, membuat
kesimpulan dan mengambil keputusan.
3.
Data
Data adalah kumpulan keterangan atau informasi yang diperoleh dari
suatu pengamatan. Dapat berupa angka, lambang atau sifat.
a.
Jenis Data menurut Cara Memperolehnya.
·
Data Primer adalah secara langsung diambil dari
objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh :
Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen
bioskop.
·
Data Sekunder adalah data yang didapat tidak secara
langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara
komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan
data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
b.
Macam-macam Data berdasarkan Sumber Data.
·
Data Internal adalah data yang menggambarkan
situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan,
data pegawai, data produksi, dsb.
·
Data Eksternal adalah data yang menggambarkan
situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah
penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran
penduduk, dan lain sebagainya.
c.
Klasifikasi Data berdasarkan Jenis Datanya.
·
Data Kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam
bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha,
tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.
·
Data Kualitatif adalah data yang disajikan dalam
bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen
terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat
dan lain-lain.
d.
Pembagian Jenis Data berdasarkan Sifat Data.
·
Data Diskrit adalah data yang nilainya adalah
bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai
rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
·
Data Kontinyu adalah data yang nilainya ada pada
suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya.
Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya.
Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850
ton.
e.
Jenis-jenis Data menurut Waktu Pengumpulannya.
·
Data Cross Section adalah data yang menunjukkan
titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data
pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
·
Data Time Series / Berkala Data berkala adalah data
yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara
historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar
amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah
nurdin m. Top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
4.
Macam-macam Tipe Data Statistika.
a. Nominal.
Digunakan untuk mengklasifikasikan
informasi/data. Contoh : Data jenis kelamin = Laki-laki dan Perempuan.
Biasanya, saat analisis data, tipe data seperti ini dilambangkan dg bilangan
numerik (angka). Laki-laki dilambangkan dengan angka 1, sedangkan perempuan
dilambangkan dengan angka 0.
b.
Ordinal.
Digunakan untuk
mengklasifikasikan serta memiliki tingkatan. Tipe data ordinal lebih tinggi
dari Nominal karena kemampuannya untuk membentuk tingkatan. Contoh:Jabatan di
dalam perusahaan = karyawan, manager, direktur utama. Misal, karyawan
dilambangkan dengan 1, manager dg 2, dan direktur utama dengan 3. Pada tipe
data ini, angka 1 dianggap lebih rendah dari angka 2, dst. Bisa saja karyawan
dilambangkan dengan angka 1, tetapi manager angka 3 dan direktur utama dengan
angka 10. Tipe data ini tidak mensaratkan jarak yang sama antar angka yang
digunakan sebagai lambang. Yang perlu diperhatikan hanyalah bahwa angka 3 lebih
tinggi dari angka 1, angka 10 lebih tinggi dari angka 3.
c. Interval.
Ciri khas dari tipe data
ini, selain memiliki kemampuan mengklasifikasikan dan membentuk tingkatan,
adalah tidak adanya nilai nol mutlak. Artinya, angka nol yg digunakan bukan
berarti tidak ada. Contoh: Derajat suhu. Di dalam skala Celcius misalnya, Nol
derajat Celcius bukan berarti tidak ada suhu. Nol derajat itu memiliki suhu,
hanya saja dilambangkan dengan nol. Selain itu, jarak antar setiap angka yg
digunakan adalah sama. Misal: di dalam kuesioner, ada tingkatan dari TIDAK
SETUJU (lambang: 1) s.d. SANGAT SETUJU (lambang: 5). Jarak antara SANGAT SETUJU
(5) dg SETUJU (4) adalah 1, yaitu 5-4=1. Jarak antara SETUJU (4) dg RAGU-RAGU
(3) juga = 1, yaitu 4-3=1. dst.
d. Rasio.
Memiliki kemampuan dari ketiga tipe data sebelumnya, dan angka nol dianggap
mutlak. Contoh: data berat badan (kg). Angka Nol kg berarti memang tidak ada
berat. Tipe data nominal dan ordinal sering digunakan pada metode statistika
nonparametrik. Sedangkan tipe data interval dan rasio cocok untuk digunakan
pada metode statistika parametrik, asal asumsi yang dibutuhkan oleh metode
statistika parametrik yang bersangkutan dapat dipenuhi.
Variabel adalah simbol atau abstrak
yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Dalam penelitian dikenal
dengan beberapa istilah variabel antara lain :
- Variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain, biasanya dinotasikan dengan symbol X. Variabel ini juga sering disebut independen variabel (IV) atau variabel penyebab. Dalam penelitian keprilakuan organisas, variabel bebas ini terbagi menjadi 3 kelompok yaitu variabel tingkat individu, variabel tingkat kelompok dan variabel tingkat organisasi. Karakteristik yang paling jelas dari variabel tingkat individual adalah karakteristik pribadi atau yang berkaitan dengan demografi seperti usia, gender, status pernikahan, karakteristik pribadi, kerangka emosional bawaan, nilai dan sikap kerja serta level kemampuan dasar. Motivasi juga termasuk ke dalam variabel tingkat individual.Sedangkan karakteristik variabel tingkat kelompok meliputi kepemimpinan, konflik, komunikasi, dan lainnya. Variabel tingkat sistem organisasi meliputi desain organisasi, budaya organisasi, pelatihan, metode evaluasi kinerja dan lainnya.
- Variabel terikat (dependen variable) adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas, biasa dinotasikan dengan Y. Dalam perilaku organisasi, variabel-variabel dependen ini antara lain terdiri dari produktivitas / kinerja, mangkir / tingkat absensi, turnover, perilaku menyimpang di tempat kerja, organizational citizenship behavior (OCB), dan kepuasan kerja. Sedangkan dalam bidang pendidikan, disiplin siswa, prestasi belajar, tingkat kelulusan, dan sebagainya bisa ditetapkan sebagai variabel dependen.
- Variabel moderator adalah variabel yang memiliki pengaruh memperkuat atau memperlemah hubungan variabel bebas dengan variabel terikat, biasa dinotasikan dengan X atau Z. Karakteristik dasar dari variabel moderator adalah lebih sulit berubah dalam jangka waktu tertentu. Misalnya budaya, personality, jenis kelamin, dan lainnya. Contoh : Pengaruh Kemampuan terhadap Kinerja. Variabel moderatornya adalah kepribadian dan usia. Artinya, pengaruh kemampuan terhadap kinerja akan semakin kuat jika kepribadian adalah tipe A, dan usia yang relatif muda.
- Variabel intervening / mediator adalah variabel yang secara konkrit tidak kelihatan, tetapi secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan terikat, sehingga menyebabkan hubungan antara X dengan Y menjadi hubungan yang tidak langsung, biasa dinotasikan dengan X atau Z. Karakteristik dasar dari variabel intervening / mediator / perantara / variabel proses adalah relative lebih mudah berubah. Contohnya : Mood, Kepuasan, atau variabel sikap lainnya.
- Variabel control adalah variabel yang dikontrol (dikendalikan atau dibuat konstan) oleh peneliti untuk mengurangi pengaruhnya terhadap gejala yang sedang dikaji, biasa dinotasikan dengan X atau Z. Contoh : Pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi siswa. Variabel kontrolnya yang dibuat konstan adalah guru yang sama, kondisi kelas yang sama, usia siswa yang relative sama, dan lainnya.
1.
Populasi (Universe)
Populasi adalah keseluruhan objek
penelitian atau objek yang diteliti. Variabel tersebut bisa berupa orang,
kejadian, perilaku atau sesuatu lain yang
akan dilakukan penelitian. Contoh : semua pasien laki-laki yang akan
menjalani operasi jantung di RSU A. Wahab Sjahranie Samarinda. Populasi dapat
juga diartikan sebagai populasi target, yaitu suatu populasi yang memenuhi
sampling kriteria dan menjadi akhir penelitian. Menurut Sastro Asmoro &
Ismail (1995) populasi target bersifat umum, pada penelitian klinis dibatasi
oleh karakteristik demografis. Misalnya jenis kelamin, usia, kelompok pasien
dengan masalah gangguan integritas kulit dan kelompok pasien dengan resiko
aspirasi pasca pembedahan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang
dipilih dengan “sampling” tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi
dengan kata lain sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti sehingga
dianggap mewakili seluruh objek yang diteliti (populasi). Dalam mengambil
sampel penelitian digunakan cara atau
teknik-teknik tertentu, sehingga sampel tersebur sedapat mungkin mewaikli
populasinya, teknik ini biasanya disebut “Teknik Sampling”. Di dalam penelitian
survei teknik sampling ini sangat penting dan perlu diperhitungkan masak-masak.
Sebab teknik sampling yang tidak baik akan mempengaruhi validitas hasil penelitian
tersebut. Dalam penelitian pada umumnya tidak menggunakan seluruh objek sebagai
objek penelitian. Misalnya kelompok pasien dengan masalah gangguan integritas
kulit, akan meneliti faktor yan menyebabkan gangguan integritas kulit
(dekubitus) selama dirawat. Objek tidak semua pasien dengan gangguan integritas
kulit, misalnya pasien dengan dekubitus pasca operasi trepanasi yang tidak
sadar
3.
Sampling
Sampling artinya cara/metode pengambilan sampel. Sampling adalah suatu
proses dalam menyeleksi porsi dari polpulasi untuk dapat mewakili populasi.
Sampel terdiri dari beberapa porsi yang membentuk suatu populasi. Tekhnik
sampling suatu cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar
memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan objek penelitian.
Pada garis besarnya ada 2 jenis sampel,
yaitu sampel-sampel probabilitas (Probability samples) atau sering disebut random
sample (sampel acak) dan sampel-sampel non probabilitas (Non probability
sample).
Langganan:
Postingan (Atom)